XML terletak pada inti web service, yang digunakan untuk mendeskripsikan data. Fungsi utama dari XML adalah komunikasi antar aplikasi, integrasi data, dan komunikasi aplikasi eksternal dengan partner luaran. Dengan standarisasi XML, aplikasi-aplikasi yang berbeda dapat dengan mudah berkomunikasi antar satu dengan yang lain
.
.
XML adalah singkatan dari eXtensible Markup Language. Bahasa markup adalah sekumpulan aturan-aturan yang mendefinisikan suatu sintaks yang digunakan untuk menjelaskan, dan mendeskripsikan teks atau data dalam sebuah dokumen melalui penggunaan tag. Bahasa markup lain yang populer seperti HTML, menggambarkan kepada browser web tentang bagaimana menampilkan format teks, data, dan grafik ke layar komputer ketika sedang mengunjungi sebuah situs web. XML adalah sebuah bahasa markup yang digunakan untuk mengolah meta data (informasi tentang data) yang menggambarkan struktur dan maksud/tujuan data yang terdapat dalam dokumen XML, namun bukan menggambarkan format tampilan data tersebut. XML adalah sebuah standar sederhana yang digunakan untuk medeskripsikan data teks dengan cara self-describing (deskripsi diri). XML juga dapat digunakan untuk mendefinisikan domain tertentu lainnya, seperti musik, matematika, keuangan dan lain-lain yang menggunakan bahasa markup terstruktur.
1. Struktur Penulisan Dokumen XML
Aturan yang ditetapkan untuk struktur dokumen adalah : Rancangan XML harus formal dan ringkas. Setiap rancangan dokumen XML memiliki logical structure dan physical structure :
1) Logical structure yang mendefinisikan unit dan subunit dari data container (elemen-elemen), mendefinisikan data type, attributes, dll.
2) Physical structure yang menyediakan data yang akan diletakkan di dalam elemen, seperti text, images, atau media yang lain, sebagaimana ditentukan di dalam aturan logical structure.
Well-formedness adalah bagian dari logical structure. Sebagai contoh setiap dokumen berisi satu, dan hanya satu root, atau elemen dokumen, yang membuka dan menutup dokumen.
1) Dokumen menggunakan syntax XML versi 1
2) Tidak ada eksternal DTD : standalone=”yes”
3) Encoding=”UTF-8”
Perhatikanlah contoh berikut yang merupakan dokumen yang lengkap :
<?XML version="1.0" standalone="yes" encoding="UTF-8"?>
<letter>
<greeting>
Hello There
</greeting>
</letter>
Berikut ini adalah contoh sebuah struktur dokumen XML:
<?xml version="1.0" encoding="ISO-8859-1"?>
<email>
<to>Agus </to>
<from>Reno</from>
<subject>Hallo</subject>
<message>Selamat Pagi…</message>
</email>
2. Kegunaan XML
XML didesain sebagai solusi interoperabilitas antarsoftware dari platform yang berbeda. Misalnya software A berjalan diatas platform Java, ingin berbagi informasi dengan software yang berjalan di atas platform .NET. software A akan membaca request dari software B dalam format XML.Atau bisa jadi software A menyediakan informasi yang sudah dikemas dalam fomat XML, yang dapat dimanfaatkan oleh software B, C, D, dan seterusnya. Untuk mengakses informasi dalam format XML ini, digunakan tool yang bersifat web service. Contoh yang paling sederhana dari interoprabilitas menggunakan XML ini adalah RSS feed dan aggregator.
Saat ini banyak website berita dan blog yang menyediakan informasi yang dikemas dalam format XML, atau dikenal dengan nama RSS feed. Website lain atau aplikasi desktop yang disebut dengan aggregator dapat memanfaatkan informasi ini melalui web service, yakni HTTP, untuk membaca file XML, dan menampilkannya.Bagaimana XML, dan web service bekerja sama menciptakan layanan baru yang disebut dengan interoprabilitas ini? Seperti yang dijelaskan di atas, XML merupakan markup langage. Namun, berbeda dengan HTML yang memerintahkan web browser bagaimana menampilkan informasi, XML menandai informasi secara terstruktur sehingga memudahkan aplikasi lain mengekstrak, dan menggunakannya.Seperti halnya HTML, XML juga menggunakan tag-tag. Jika tag-tag pada HTML bersifat baku, tag-tag XML dapat dibuat sendiri, sesuai dengan kebutuhan.
3. Keuntungan XML
a. Self Documenting àdengan melihat tag, dapat diketahui isi dokumen.
b. Dapat dibaca software dan manusia.
c. Fleksibel
d. Dapat dikembangkan tanpa melanggar format lama.
Contoh: pada <pengarang>, tambah tag <telepon>, maka XML yang lama tetap dapat dibaca.
e. Hirarkis à dapat merepresentasikan data kompleks
f. Independen terhadap bahasa pemrograman, OS
4. Aturan XML
a. Setiap tag harus ada penutupnya.
b. Penamaan Tag
1. case sensitive. <nama> tidak sama dengan <Nama>.
2. Tidak diawali dengan angka
3. Tidak mengandung spasi
4. Hindari ‘-’ dan ‘.’
c. Urutan hirarki harus benar.
Contoh yang salah:
<mahasiswa> <nama> yudi </mahasiswa></nama>
d. Setiap XML harus mengandung root (akar)
e. Setiap atribut harus dalam tanda petik.
Contoh:
<surat tanggal = “12/12/2007”>
<catatan oleh = “ Jum’at ” >
<catatan oleh = ‘ Budi “si cepat” Martami ‘>
Sumber : dokumen.tips/documents/makalah-about-xml.html
No comments:
Post a Comment