Thursday, November 6, 2014

Rangkaian Sirine Sederhana

RANGKAIAN ELEKTRONIKA "SIRINE"

RANGKAIAN SIRINE SEDERHANA :

Rangkaian ini cukup simpel. Komponen-komponen yang diperlukan pun tidak begitu banyak dan mudah diperoleh di pasaran. Jadi tidak ada alasan untuk tidak bisa he he he Rangkaian ini bisa juga dipakai sebagai bel pintu atau di kamar sebagai alarm. desain kecil yang unik akan memungkinkan anda untuk menyimpan rangkaian ini dimana saja. Mengoperasikannya bisa dengan 6 V (kombinasi dengan empat seri D, AAA atau baterai ukuran AA), 9 V baterai, dan baterai mobil 12 V .


Berikut ini adalah beberapa komponen yang dibutuhkan :
2N3904               Transistor     1pc.
TIP30C                Transistor     1pc.
51k Ohms            Resistor        2pc.
1.5K Ohms          Resistor        2pc.
0.1Mf/25v          Kapasitor     1pc.
47Mf/25v           Kapacitor     1pc.
8 Ohms Speaker


Kami memilih transistor NPN 2N3904 untuk mendorong kekuatan transistor PNP. 2N3904 adalah penguat umum dan saklar transistor yang membuatya sempurna untuk rangkaian Sirine ini. Penurunan volume dapat dilakukan dengan mudah dengan memperpendek resistor R1 1.5 ohm (cokelat, hijau, merah), ini akan mengurangi arus di dasar Q2. Akibatnya kekuatan pada speaker akan menurun sekitar 5 sampai 6 W ke 200 sampai 300 mW. Untuk mengubah nada pun bisa dilakukan dengan mengurangi ukuran kapasitor elektrolit yaitu C2 = 22 uF, 10 uF, atau 4.7 uF .

Pengertian Sirine

Sirene adalah alat untuk membuat suara ribut. Sirene berfungsi untuk memperingati masyarakat akan bahaya suatu bencana alam dan digunakan untuk kendaraan layanan darurat seperti ambulan, polisi, dan pemadam kebakaran. Bentuk sirene yang paling modern adalah sirene serangan udara, sirene tornado, sirene tsunami dan sirene untuk kendaraan layanan darurat. Untuk sirene pemadam kebakaran biasanya juga digunakan sebagai sirene tornado dan penjagaan terhadap masyarakat. suara dari sirene dahulu kala diproduksi dibawah air karena dihubungkan dengan Siren dari mitologi Yunani. Kini sirene digunakan untuk penjagaan terhadap masyarakat dan peringatan seranganudara. Sirene secara umum ada dua jenis yaitu Pneumatik dan Elektronik.
Sirene biasanya diletakkan menjulang di tempat yang tinggi di ujung atas atap atau di sisi samping pos pemadam kebakaran, di atas struktur bangunan tinggi seperti menara air,ditempatkan menjulang dekat gedung pemerintahan, di tempat-tempat strategis di lingkungan masyarakat , atau ditempatkan secara sporadis di lingkungan masyarakat agar suara peringatan bisa tercakupi untuk semua area. Kebanyakan sirene hanya memiliki satu jenis nada atau suara Melihat cara kerja sirene secara umum, secara mekanis sirene digerakkan oleh sebuah motor elektrik dengan rotor terpasang pada shaft. Beberapa Sirene versi terbaru secara elektronik digerakkan oleh pengeras suara. Walau begitu versi sirene seperti ini bukanlah versi yang umumnya ada. Sirene memiliki banyak tipe. Beberapa contoh tipe sirene yang umum di Amerika Serikat diantaranya adalah tipe Federal Signal Model 7, Model 2, Model 5, 3T22, Thunderbolt 1003, STH10, STL-10, The ACA Banshee,dan Screamer and the Sterling (sekarang Sentry) sirene Model M.
Di Indonesia, Sirene banyak digunakan untuk mobil-mobil layanan darurat seperti ambulan, kendaraan jenazah, kendaraan petugas penegak hukum tertentu, kendaraan petugas pengawal kepala negara atau pemerintahan asing yang menjadi tamu negara, kendaraan polisi, dan kendaraan palang merah. Selain itu di Indonesia sirene juga digunakan sebagai peringatan bencana yaitu untuk peringatan dini tsunami, bukan ancaman bahaya angin tornado seperti di Amerika Serikat. Beberapa contoh daerah provinsi pesisir rawan tsunami yang telah dipasangkan sirene untuk peringatan dini tsunami adalah di pesisir pantai AcehSumatera BaratBengkulu, dan Bali. Sirene peringatan dini tsunami ini memiliki radius suara 2 hingga 3 kilometer dan seluruhnya ini dioperasikan oleh Badan Meteorologi dan Geofisika (BMG).

Sejarah

Sirene ditemukan oleh seorang filsuf dari Skotlandia John Robison pada tahun 1799. Sirene buatan Robison saat itu digunakan sebagai sebuah instrumen musik ketimbang untuk memberi peringatan. Sirene itu berupa pipa-pipa yang terpasang pada sebuah organ. Sirene kreasi John Robison terdiri dari kunci pipa yang digerakkan melalui perputaran roda yang membuka dan menutup tabung berisi udara. Pada tahun 1819, Baron Charles Cagniad de la Tour mengembangkan teknologi sirene. Sirene kreasi De la Tour terdiri dari cakram yang dilubangi yang dijulangkan pada sumbu dalam outlet di tabung udara. Satu cakram diam sedangkan cakram yang satunya lagi berputar. Cakram yang berputar kemudian menyela aliran udara yang masuk dari cakram yang diam hingga kemudian muncullah nada atau suara.
Kini, di zaman modern, teknologi sirene sudah tidak lagi menggunakan cakram. Ketimbang menggunakan cakram, secara umum sirene zaman sekarang menggunakan duasilinder bertitik pusat yang memiliki celah sejajar dengan panjang mereka. Silinder bagian dalam berputar sedangkan yang lainnya tetap diam. Tekanan udara kemudian keluar dari silinder bagian dalam untuk kemudian keluar melalui celah silinder luar. Aliran udara yang ada secara periodik kemudian disela hingga kemudian menghasilkan suara. Setelah ditemukannya listrik, maka teknologi sirene kemudian berkembang lagi. Sirene digerakkan dengan tenaga motor listrik yang kemudian menggerakkan udara melalui sebuah kipas sentrifugal sederhana yang dipasangkan ke dalam silinder dalam. Untuk mengarahkan dan memaksimalkan suara, sirene kemudian dilengkapi dengan sebuahklakson yang berfungsi mengubah tekanan gelombang suara tinggi ke tekanan gelombang suara rendah di udara terbuka.


Jenis

Sirene Pneumatik
Sirene pneumatik terdiri dari cakram berlubang yang berputar-putar (cakram sirene atau rotor). Cara kerja sirene jenis ini adalah Udara yang masuk kedalam melalui lubang yang ada kemudian bergerak keluar melalui saluran yang ada (stator).Bersamaan dengan itu lubang pada cakram yang berputar mencegah dan membiarkan udara mengalir. Hal tersebut menghasilkan sebuah aliran udara yang mampat dan tipis yang kemudian menghasilkan suara. Sirene seperti ini mengonsumsi banyak energi.
Sirene Elektronik
Sirene elektronik menggabungkan sirkuit osilatormodulator, dan amplifier untuk mengatur suara yang ingin dimunculkan (contoh : suara raungan, suara menyalak, suara menusuk, suara tinggi-rendah, suara selidik, dan suara manual). suara sirene ini kemudian dikeluarkan melalui speaker eksternal.
Tipe Lainnya
Sirene peluit uap dibunyikan dengan menggunakan uap dan biasa digunakan di lingkungan yang memiliki sumber uap seperti pabrik dan tempat penggergajian kayu. Pada zaman dulu, sirene ini merupakan sirene yang umum digunakan untuk peringatan terhadap bahaya kebakaran.

Kegunaan

Kendaraan Ambulan
Kendaraan ambulan merupakan salah satu kendaraan yang wajib dilengkapi sirene. Hal ini berkaitan dengan fungsi ambulan yaitu menangani hal-hal yang emergensi seperti membawa jenazah, pasien kritis dan korban kecelakaan.
Kendaraan Polisi
Polisi menggunakan sirene untuk mengatur lalu lintas. Contohnya adalah untuk buka tutup arus jalanan untuk mengatasi kemacetan dan membuka jalan bagi pejabat negara atau tamu asing yang ingin lewat.
Kendaraan Pemadam Kebakaran
kebakaran seringkali muncul dengan tiba-tiba dan perlu penanganan yang cepat. Maka dari itu mobil pemadam kebakaran menggunakan sirene karena mobil pemadam kebakaran perlu sampai di tujuan dengan tepat waktu dan tanpa hambatan.
Peringatan Bencana dan Bahaya
Sirene berfungsi untuk memperingati masyarakat akan bahaya yang akan datang seperti contohnya tsunami dan tornado atau adanya suatu serangan udara ketika negara dalam keadaan perang.

Sirene sebagai sebuah alat kesenian

Selain sebagai alat peringatan, sirene juga bisa digunakan oleh para musisi sebagai instrument musik. Contohnya di lagu Hyperprism (1924), Ionisation (1931) karya Edgar Varèse, lagu "Ballet Mécanique" (1926) karya George AntheilThe Klaxon: March of the Automobiles (1929) karya Henry Fillmore, dan Song to the Siren karya The Chemical Brothers



No comments:

Post a Comment